Allahmendengar segala sesuatu yang ada di alam semesta baik yang berwujud maupun tidak. Pendengaran Allah tidak ada batasan dan tidak ada yang bisa membatasi. Semua yang ada di alam semesta tidak luput dari pendengaran Allah. Sifat mustahil-Nya adalah asshama yang memiliki arti tuli. Alah berfirman "Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui" (QS. Al Baqoroh :256).
AllahSWT merupakan zat yang Maha Sempurna dan tiada Tuhan selain Allah SWT. Allah SWT memiliki sifat wajib yang hanya Allah SWT yang memilikinya. Karena itu, Allah SWT tidak mungkin baginya untuk memiliki sifat-sifat mustahil. Terdapat 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu diketahui oleh semua umat Muslim. Apa saja ya, Ma?
Allahmenandaskan bahwa segala macam amalan yang dilakukan oleh hamba-Nya, tidak ada satupun yang luput dari ilmu dan pengawasan Allah, meskipun amalan itu lebih kecil dari benda yang terkecil, ataupun urusan itu maha penting sehingga tak terkendalikan oleh manusia.
KenalilahAllah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan." TAKHRIJ HADITS
. Jakarta - Sifat wajib Allah merupakan sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa. Pada dasarnya, Allah SWT memiliki sifat-sifat yang tidak terbatas, namun terdapat sejumlah sifat-sifat Allah yang harus diimani oleh umat Islam, salah satunya sifat dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X yang ditulis oleh H Aminudin dan Harjan Syuhada, dari 20 sifat-sifat wajib Allah diklasifikasikan lagi menjadi 4 bagian, yaitu nafsiyah, salbiyah, ma'ani dan ma' membahas lebih lanjut, berikut ini akan dipaparkan mengenai 20 sifat wajib Allah SWT sebagaimana dikutip dari sumber yang sama. 20 sifat-sifat wajib Allah SWT terdiri dariWujudQidamBaqaMukhlafatuhu Lil HawadisiQiyamuhu BinafsihiWahdaniyyahQudratIradatIlmuHayatSama'BasarKalamQadiranMuridanAlimanHayyanSami'anBasiranMutakallimanKlasifikasi Sifat Wajib Allah SWT1. Sifat NafsiyahKlasifikasi yang pertama ialah sifat nafsiyah, artinya sifat ini berhubungan dengan Zat Allah SWT semata. Sifat nafsiyah hanya satu, yaitu wujud yang artinya bahwa Allah bersifat wujud merupakan salah satu ciri iman kepada Allah SWT. Apabila Allah tidak ada, maka dunia dan alam semesta tidak ada..Gunung-gunung, lautan, dan daratan itu menunjukkan bahwa ada yang menciptakan dan memeliharanya, yaitu Allah SWT. Hal ini didasarkan dalam salah satu firman Allah pada surat Ibrahim ayat ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلْفُلْكَ لِتَجْرِىَ فِى ٱلْبَحْرِ بِأَمْرِهِۦ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلْأَنْهَٰرَArab latin Allāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, wa sakhkhara lakumul-fulka litajriya fil-baḥri bi`amrih, wasakhkhara lakumul-an-hārArtinya "Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan pula bagimu sungai-sungai,"2. Sifat SalbiyahSelanjutnya adalah sifat salbiyah. Sifat ini artinya menolak segala sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah SWT atau digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak pantas, karena Allah Maha Sempurna dan tidak memiliki salbiyah hanya dimiliki oleh Allah, bukan makhluk-Nya. Adapun, sifat-sifat yang masuk ke dalamnya ialah qidam, baqa, mukhalafatu lil hawadisi, qiyamuhu binafsihi, dan sendiri artinya terdahulu, berarti Allah itu menjadi yang lebih dahulu ada dari semuanya, termasuk dunia. Dahulunya Allah tidak memakai kata permulaan, jika Allah memakai permulaan tentu ada yang menjadi penyebab keberadaan tersebut mustahil, karena Allah sebagai penghabisan segala yang ada di langit dan Bumi, ini sesuai dengan apa yang tersemat dalam surat Al Hadid ayat ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌArab latin Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīmArtinya "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,"Adapun, pada sifat baqa yang artinya kekal itu berarti Allah tidak akan musnah dan rusak. Jika Allah dapat rusak, berarti Dia bukanlah Tuhan, melainkan makhluk. Sifat kekal Allah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar Rahman ayat 27, berikut bunyinyaوَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِArab latin Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrāmArtinya "Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan,"Selanjutnya adalah mukhlafatu lil hawadisi yang berarti Allah SWT berbeda dengan makhluk-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang menyerupai Allah, baik dari segi sifat maupun sifat wajib Allah lainnya yang termasuk ke dalam sifat salbiyah adalah qiyamuhu binafsihi. Artinya, Allah SWT berdiri sendiri dan tidak membutuhkan bantuan apapun dari siapapun. Bahkan, Allah tidak bergantung kepada selain-Nya, justru Dia-lah yang menjadi tempat bergantung seluruh makhluk yang ia terakhir yaitu wahdaniyah, artinya yang Maha Esa. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah hanya satu-satunya Sifat Ma'aniYang ketiga adalah sifat ma'ani, artinya sifat yang terdapat dalam Zat Allah sesuai dengan kesempurnaan-Nya. Sifat-sifat Allah yang masuk dalam kategori sifat ma'ani ada tujuh, yaitu qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, basar, dan buku Aqidah Akhlak karya Taofik Yusmansyah, qudrat artinya kuasa. Jadi, adanya alam semesta beserta isinya menjadi bukti kekuasaan itu, iradat memiliki arti berkehendak. Kehendak Allah sifatnya bebas, tidak ada yang bisa melarang atau memerintah-Nya, segala yang diciptakan oleh Allah adalah ada juga ilmu yang berarti mengetahui. Meski seorang dokter atau arsitek ahli di bidangnya, mereka tentu telah belajar terlebih dahulu dengan jangka waktu yang cukup halnya dengan Allah yang mampu menciptakan sesuatu tanpa belajar terlebih dahulu. Allah memiliki ilmu yang lengkap, pengetahuan Allah sangatlah luas dan tidak sifat hayat yang dimiliki Allah artinya hidup. Allah Maha Hidup dan tidak memerlukan sesuatu untuk bertahan hidup, karena kehidupan Allah tidak ada awal dan tidak berkesudahan, tentu berbeda dengan manusia, tumbuhan dan adalah sifat sama' yang berarti mendengar. Semua suara dan bunyi, baik itu yang jelas, samar, bahkan yang tidak terdengar oleh manusia sekalipun dapat Allah itu, ada juga sifat basar yang artinya melihat. Allah SWT dapat melihat segala sesuatu, baik itu yang tampak maupun yang tersembunyi. Semuanya tidak luput dari pandangan dan pengawasan Allah ialah sifat kalam. Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Komunikasi tidak akan berhasil jika tidak menggunakan bahasa yang jelas, begitu pun dengan Allah. Mustahil bagi-Nya yang telah menciptakan hewan dan tumbuhan namun tidak bisa berkata-kata atau berkata-kata dan berkomunikasi Allah tentu berbeda dengan yang kita pahami di dunia. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah berkomunikasi dengan makhluk-Nya, seperti para nabi dan rasul. Allah berkomunikasi dengan bahasa-Nya yang disebut Sifat Ma'nawiyahSifat ma'nawiyah maksudnya sifat yang berkaitan erat dengan sifat-sifat ma'ani. Sifat-sifat ini tidak dapat berdiri sendiri, karena pada tiap sifat ma'ani ada sifat ma'nawiyah yang juga disebut sebagai penguat bagi sifat-sifat ma' ma'nawiyah terdiri dariQadiran artinya Maha Kuasa atas segala sesuatuMuridan artinya Maha Berkehendak atas segala sesuatuAliman artinya Maha Mengetahui, tidak ada satu pun hal yang luput dari pengawasan AllahHayyan artinya Maha Hidup, Allah-lah yang memberi kehidupan seluruh makhluk di BumiSami'an artinya maha Mendengar atas segala sesuatuBasiran artinya Maha Melihat, Allah dapat melihat apa saja yang tampak maupun tersembunyiMutakalliman artinya Maha Berkata-kata atau Berfirman, Allah memberi petunjuk kepada manusia melalui firman-NyaItulah 20 sifat wajib Allah beserta pengklasifikasiannya. Semoga bermanfaat. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] aeb/lus
Home Narasi that's me via Kau datang seperti sebuah amarah yang membuncah. Berteriak atas kelalaian yang ku perbuat. Menolak segala tingkah masa laluku yang mungkin terlalu buruk untuk kau ketahui. Memecah bahkan melempar puingan emosimu tepat kedalam relung hati. Kau sangat sempurna. Mengenal sosok sepertimu itu perlu pertimbangan yang matang-matang. Sebab Entah kenapa, aku merasa kerdil saat menyebut namamu saja. Aku hanya manusia biasa. Tidak mudah untuk ku melakukan hal-hal luar biasa seperti halnya dirimu yang mampu meraih segala simpati dan prestasi. Selama ini aku hanya berusaha. Berusaha memantaskan diri hanya untukmu seorang. Seseorang yang ku harapkan. Banyak ku temui sosok mengagumkan disini, tapi entah kenapa. Namanu tetap menjadi tambatan hati yang sulit bahkan tidak bisa terganti. Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” Berikan Komentar Tim Dalam Artikel Ini Penulis pecinta film korea
Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ، رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ البقرة 286 Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh Tidak ada seorang pun yang bisa luput dari musibah, termasuk para Nabi dan Rasul-Nya; dan tidak ada jenis musibah apapun namanya yang bisa menimpa, melainkan dengan izin Allah QS at-Taghabun 11. Dunia saat ini sedang berduka karena terjangkit wabah Corona. Sebagai dampaknya, musibah global pun telah menimpa kita, baik di bidang kesehatan, ekonomi, sosial dan politik bahkan keagamaan. Musibah yang datang silih berganti dapat memperburuk kehidupan kita. Kesenangan berubah menjadi kesedihan, kesuksesan menjelma menjadi kegagalan, dan kebaikan pun bisa menimbulkan keburukan. Ketika musibah datang menghampiri, kerapkali membuat kita terkejut shock, tidak nyaman, serasa terluka dan sakit menyayat hati. Berbagai musibah yang terjadi, ada yang ringan, sedang dan berat. Jenisnya juga beragam. Demikian pula konteks situasi/kondisi dan sikap seseorang dalam menghadapinya. Lantaran terkena Covid 19 atau penyakit lain, orang jadi kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, hilang pekerjaan, terjadi KDRT dan bahkan kabar kematian pun datang bertubi-tubi. Untuk itu Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ 155 الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ 156. البقرة 155 – 156 Artinya, “155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan; dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn." QS al-Baqarah 156. Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab, sesungguhnya orang-orang yang ditimpa musibah hendaknya merasa yakin bahwa kebaikan, keburukan dan segala sesuatu itu berasal dari Allah, lalu berkata "Diri kami ini adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya. Untuk-Nya kami persembahkan puji syukur atas segala karunia dan kami harus bersabar jika mendapatkan ujian atau diberi pahala dan balasan." Kalimat istirja’ yang sering kita baca dan juga membanjiri jagad sosial media, mengingatkan kepada kita bahwa musibah itu terjadi dengan taqdir-Nya. Mengisyaratkan kepada shâhibul musîbah agar ikhlas menerimanya. Pepatah Arab mengatakan بِالْمُصِيْبَةِ يُكْرَمُ الْمَرْءُ وَيُهَانُ Artinya, “Dengan musibah orang bisa menjadi mulia dan bisa menjadi hina.” Musibah yang diterima secara positif akan mendatangkan peluang, ibrah, hikmah dan anugerah. Sebaliknya bila musibah disikapi secara negatif, maka akan menjadi penghalang dari rahmat, sehingga bertindak negatif dan mengutuk ujian yang dapat mengundang azab dari Allah ta’âlâ. Rasulullah saw bersabda مَنْ يُرِدِ للهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ رواه البخاري Artinya, “Orang yang Allah inginkan kebaikan atasnya maka akan diberinya musibah.” HR al-Bukhari. Untuk itu hendaknya kita tidak berputus asa dalam menghadapi musibah agar semakin mendapatkan kebaikan-kebaikan dari Allah ta’âlâ. Bagi orang beriman, musibah tidak boleh dilihat sebagai peristiwa negatif. Melainkan harus dipandang sebagai ajang melatih diri untuk sabar dan tabah. Manusia diuji untuk tidak mudah berputus asa, karena Allah telah berjanji akan mengangkat derajat orang yang menghadapi musibah dengan penuh kepasrahan, dan akan mengganti apa yang hilang atau lepas dari tangan mereka dengan anugerah yang lebih baik. Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh Banyak orang yang salah menyikapi musibah dan berakhir dengan putus asa. Orang yang berputus asa akan dihinggapi rasa ragu, pesimis, menganggap semua negatif, merasa dirinya tidak berguna, bahkan merasa kehilangan dukungan dari keluarga. Secara psikologis orang yang putus asa akan menunjukkan gejala emosi yang dapat mengakibatkan tindak kejahatan. Orang yang mengalami putus asa, hidupnya merasa kacau dan keadaan yang dihadapinya tidak dapat dikendalikan. Dalam kondisi seperti ini orang sulit berpikir jenih, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Putus asa merupakan salah satu gejala depresi. Jika tidak diatasi dengan baik, perasaan ini tidak hanya dapat mengganggu aktivitas, tapi juga dapat mengarah kepada aksi bunuh diri. Seseorang yang mengalami putus asa akan merasa kehilangan harapan, menderita, dan larut dalam kesedihan. Bisa jadi orang yang putus asa akan dapat beraktivitas sebagaimana biasanya, namun mereka tidak merasakan adanya kebahagiaan dalam hidup. Dalam Al-Qur’an ada 20 ayat dalam 16 surat yang menerangkan larangan berputus asa, sebab-sebabnya dan solusinya. Dalam Al-Qur’an diterangkan, manusia berputus asa dalam beberapa hal yaitu putus asa dari rahmat Allah QS Yusuf 87; putus asa ketika ditimpa malapetaka dan musibah QS Al-Isrâ' 83; putus asa terhadap akhirat QS ar-Rûm 12; putus asa kala nikmat dicabut QS Hûd 9; putus asa karena ditimpakan azab dan siksa QS al-Mu’minûn 77; dan putus asa terhadap suatu keputusan QS Yusuf 80. Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh Allah telah berfirman وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ، وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا الإسراء 83 Artinya, “Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.” QS al-Isrâ’ 83. Sesungguhnya perasaan bangga dan putus asa merupakan tabiat manusia. Apabila mereka diberikan nikmat kesehatan dan kelapangan, mereka tidak mau berzikir dan berdoa kepada Allah, bahkan menjauh dari Allah dengan sombong dan berbangga diri. Namun jika ditimpa kesusahan seperti sakit dan kemiskinan, mereka putus asa dari rahmat Allah. Padahal Allah memberikan solusi untuk mengatasi putus asa dengan membaca Al-Qur’an, dzikir, bersikap sabar, banyak berdoa, meningkatkan rasa syukur kepadaNya. قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ الحجر 56 Artinya, “Ibrahim berkata Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya kecuali orang-orang sesat’." QS al-Hijr 56. Pada surat al-Baqarah 214 dijelaskan, apakah kalian mengira akan masuk surga dengan hanya menyatakan keislaman tanpa diuji seperti halnya orang-orang sebelum kalian? Mereka diuji dan dingoncangkan dengan berbagai cobaan kemiskinan, penyakit dan kesengsaraan. Sampai- sampai Rasulullah sendiri dan orang-orang yang bersamanya berkata, "Bilakah pertolongan Allah akan tiba?" Saat itu Allah menepati janji-Nya dan mengatakan kepada mereka bahwa pertolongan itu sudah dekat. Yakinlah, bahwa tidak ada beban musibah apapun yang tidak bisa dilewati. Allah akan memberikan beban sesuai dengan kekuatan masing-masing, sebagaimana firman-Nya لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا البقرة 286 Artinya, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya.” QS al-Baqarah 286. Ayat ini menjelaskan, setiap cobaan yang diberikan selalu memiliki jalan keluar. Allah tidak memberikan cobaan melainkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Untuk itu, sudah semestinya manusia tidak patah semangat, dan terus berusaha mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi. Meskipun terasa sulit, jika selalu percaya dan yakin atas kekuasaan Allah, maka hati akan terasa lebih tenang. Yakinlah badai pasti berlalu, jangan putus asa, musibah pasti akan berakhir. Semoga musibah yang mendera ini menjadi ladang amal dan kebaikan di kemudian hari. Amin. بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ لِلهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Rakimin Al-Jawiy, Dosen Psikologi Islam UNUSIA Jakarta.
Sifat wajib Allah yaitu wujud, qidam, baqa’, mukhalafatul lilhawaditsi, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyah, qudrat, iradat, ilmun, hayat, dan 10 lainnya dalam artikel ini. Kita sebagai seorang muslim, perlu mempelajari ilmu ketauhidan, salah satunya yaitu mengenal sifat-sifat Allah baik itu Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil Allah. Sifat Wajib adalah sifat yang dimiliki Allah Azza wa jalla yang maha sempurna, sedangkan sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat wajib. Untuk lebih jelas mengenai sifat wajib dan mustahil Allah, simak penjelasan berikut. ilustrasi oleh tribun asia Sifat-sifat wajib Allah1. Wujud ada2. Qidam Terdahulu/Awal3. Baqa’ Kekal4. Mukholafatul Lilhawaditsi Berbeda dengan makhluk ciptaannya5. Qiyamuhu Binafsihi Berdiri sendiri6. Wahdaniyah Tunggal/Esa7. Qudrat Berkuasa8. Iradat Berkehendak9. ilmun Mengetahui10. Hayat Hidup11. Sama’ Mendengar12. Basar Melihat13. Qalam Berfirman14. Qadiran Berkuasa15. Muridan Berkehendak16. Aliman Mengetahui17. Hayyan Hidup18. Sami’an Mendengar19. Bashiran Melihat20. Mutakalliman Berfirman atau Berkata-kataSifat Mustahil Allah 1. Wujud ada Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud yang artinya ada. Wujud dalam arti disini, Allah itu zat yang pasti ada, Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta’ala. Bukti bahwa Allah itu ada adalah Allah menciptakan alam semesta ini dan semua makhuk hidup dimuka bumi. Allah berfirman dalam surat As-Sajadah “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudia ia bersemayam di atas Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak pula seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak memperhatikan?” QS. As – Sajadah 4 “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. QS. Thaha 14 2. Qidam Terdahulu/Awal Sifat Qidam artinya terdahulu. Allah adalah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sebagaima sebagai pencipta, Allah ada lebih dahulu dari segala sesuatu yang diciptakannya. Oleh karena itu, tidak ada pendahulu atau yang mengawali selain Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” 3 3. Baqa’ Kekal Sifat wajib Allah yang selanjutnya adalah Baqa’ yang artinya kekal. Allah itu Maha kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah SWT. Sebagaimana disampaikan dalam firman Allah sebagai berikut. “Tiap – tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan”. QS. Al – Qasas 88 “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. QS. Ar – Rahman 26-27 4. Mukholafatul Lilhawaditsi Berbeda dengan makhluk ciptaannya Karena Allah SWT adalah yang pencipta, maka Allah sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaanya. Tidak ada satupun yang mampu sebanding denganNya dan mampu menyerupai keagunganNya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. QS. Al – Ikhlas 4 “Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat”. QS. Asy – Syura 11 5. Qiyamuhu Binafsihi Berdiri sendiri Sifat wajib Allah selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya berdiri sendiri. Allah Ta’ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan bentuan siapapun. Dalam Al-Quran dijelaskan “Sesungguhnya Allah benar – benar Maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari alam semesta”. QS. Al – Ankabut 6 6. Wahdaniyah Tunggal/Esa Allah Maha Esa atau tunggal. Arti Esa/tunggal disini, bahwa Dialah satu-satunya tuhan pencipta alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa”. QS Al – Anbiya 22 7. Qudrat Berkuasa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al – Baqarah 20 8. Iradat Berkehendak Allah berkehendak atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kejadian apapun itu terjadi atas kehendak Allah SWT. Bila Allah SWT berkehendak, maka jadilah dan tidak ada seorang pun yang bisa mencegahNya. “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” QS. Hud 107 “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya “Jadilah!” maka terjadilah ia.”QS. Yasiin 82 9. ilmun Mengetahui Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak tampak. “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. QS. Qaf 16 10. Hayat Hidup Allah Ta’ala Maha Hidup, tidak akan pernah mati, binasa, ataupun musnah. Dia kekal selamanya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya”. QS. Al – Furqon 58 11. Sama’ Mendengar Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya baik yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. QS. Al – Maidah 76 12. Basar Melihat Allah Maha melihat segala sesuatu, Semua yang ada di dunia ini tidak luput dari pengelihatan Allah SWT. Pengelihatan Allah tidak ada batasannya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan”. QS. Al – Hujurat 18 “Dan perumpamaan orang – orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun memadai. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat”. QS Al – Baqarah 265 13. Qalam Berfirman Allah berfirman melalui kitab-kitan yang diturunkan melalui perantara para Nabi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Dan tatkala Musa datang untuk munajat dengan kami pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya”. QS. Al – A’raf 143 14. Qadiran Berkuasa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta. Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an “Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al – Baqarah 20 15. Muridan Berkehendak Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Apabila Allah sudah menakdirkan suatu perkara maka tidak ada yang dapat menolak kehendakNya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” 107 16. Aliman Mengetahui Aliman artinya Mengetahui. Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran “Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu” … QS. An – Nisa 176 17. Hayyan Hidup Allah Maha Hidup, Dia selalu mengawasi hamba-hambaNya dan tidak pernah tidur. “Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” QS. Al-Furqon 58 18. Sami’an Mendengar Allah memiliki sifat Sami’an yang berarti mendengar. Allah itu Maha pendengar. Tidak ada yang terlewatkan bagi Allah dan tidak ada pula yang melampui pendengaranNya. 19. Bashiran Melihat Bashiran juga memiliki arti melihat. Allah selalu melihat dan mengawasi hamba-hambaNya, oleh karena itu, sudah semestinya kita selalu berbuat kebaikan. 20. Mutakalliman Berfirman atau Berkata-kata Mutakalliman juga berarti berfirman. Allah berfirman lewat kitab – kitab suci yang diturunkan lewat para nabi. Sifat Mustahil Allah Sifat mustahil Allah adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Nah untuk lebih jelasnya berikut sifat mustahil Allah. Adam = Tiada bisa matiHuduth = Baharu bisa di perbaharuiFana’ = Binasa tidak kekal/matiMumatsalatu lil hawaditsi = Menyerupai makhluknyaQiyamuhu Bighayrihi = Berdiri dengan yang lainTa’addud = Berbilang – bilang lebih dari satuAjzun = LemahKarahah = TerpaksaJahlun = BodohMautun = MatiShamamun = TuliUmyun = ButaBukmun = BisuKaunuhu Ajizan = Zat yang lemahKaunuhu Karihan = Zat yang terpaksaKaunuhu Jahilan = Zat yang bodohKaunuhu Mayyitan = Zat yang matiKaunuhu Asshama = Zat yang tuliKaunuhu Ama = Zat yang butaKaunuhu Abkama = Zat yang bisu Demikian, penjelasan mengenai sifat wajib dan mustahil Allah. Semoga bisa menambah ilmu ketauhidan dan semakin mengenal tentang sifat wajib dan mustahil Allah. Semoga bermanfaat!
tidak ada yang luput dari allah